Tikus

Tikus termasuk mamalia suku Muridae. Spesies tikus yang paling dikenal adalah Mencit (Mus spp.) serta Tikus Got (Rattus Norvegicus) yang ditemukan hampir di semua negara. Sebagai hewan pengerat, tikus merupakan ancaman serius bagi rumah Anda. Tikus memakan makanan manusia dan barang-barang rumah tangga. Tikus bisa berada dimana saja: loteng, dapur, atap, rongga dinding, dan sebagainya. Tikus merupakan hewan yang cukup cerdas. Tikus memiliki naluri terhadap pengendalian tikus seperti perangkap dan umpan. Sepasang tikus dapat menghasilkan 200 keturunan dalam empat bulan.

Tikus betina lebih mudah ditangkap daripada tikus jantan, karena dalam kelompok tikus, tikus betina merupakan individu pencari makan untuk anak-anaknya, sedang jantan berperan sebagai penjaga sarang atau wilayah teritorialnya. Seperti pada umumnya binatang, tikus juga melakukan migrasi dari satu daerah ke daerah lain yang sama atau mirip kondisinya. Migrasi dilakukan apabila daya dukung di wilayahnya tidak lagi menjamin kelangsungan hidupnya, seperti kekurangan pakan dan air, tidak ada tempat berlindung, sulit menemukan pasangan dan gangguan predator. Migrasi tikus dapat terjadi secara bersama-sama atau per individu. 

Salah satu penyakit yang dibawa dan disebarkan oleh tikus adalah leptospirosis. Bakteri Leptospira berkembang biak di tubuh tikus terutama di organ ginjal. Infeksi bakteri Leptospira pada inang reservoir terpelihara secara alami dengan penularan secara vertikal dan horizontal. Secara vertikal, leptospirosis ini akan diturunkan dari induk ke anaknya. Sedangkan secara horizontal, penularan terjadi dari tikus ke manusia atau dari tikus ke tikus. Pada manusia, penularan secara vertikal dapat menyebabkan kematian janin/fetus. Sirkulasi penularan alami berlangsung terus menerus dan tanpa melibatkan inang lain di suatu area geografi tertentu (natural focus). Inang reservoir alami tersebut dapat membawa strain bakteri Leptospira di ginjal dan mengkontaminasi air seninya dalam periode waktu lama dan kadang-kadang sepanjang hidup inang. Beberapa strain bakteri Leptospira telah beradaptasi dengan inang alaminya dan tidak menimbulkan kerugian apapun bagi inang tersebut.

Jenis-Jenis Tikus :
  1. Mencit (Mus musculus)
    Mencit (Mus musculus) adalah anggota Muridae (tikus-tikusan) yang berukuran kecil. Mencit mudah dijumpai di rumah-rumah dan dikenal sebagai hewan pengganggu karena kebiasaannya menggigiti mebel dan barang-barang kecil lainnya, serta bersarang di sudut-sudut lemari. Hewan ini diduga sebagai mamalia terbanyak kedua di dunia, setelah manusia. Mencit sangat mudah menyesuaikan diri dengan perubahan yang dibuat manusia, bahkan jumlahnya yang hidup liar di hutan barangkali lebih sedikit daripada yang tinggal di perkotaan. Mencit adalah binatang asli Asia, India, dan Eropa Barat. Jenis ini sekarang ditemukan di seluruh dunia karena pengenalan oleh manusia. Mencit yang dipelihara memiliki periode kegiatan selama siang dan malam.

  2. Tikus rumah (Rattus rattus)
    Tikus rumah (Rattus rattus) adalah hewan pengerat biasa yang mudah dijumpai di rumah-rumah dengan ekor yang panjang dan pandai memanjat serta melompat. Hewan ini termasuk dalam subsuku Murinae dan berasal dari Asia, lalu menyebar ke Eropa melalui perdagangan sejak awal penanggalan modern dan betul-betul menyebar pada abad ke-6. Selanjutnya ia menyebar ke seluruh penjuru dunia. Tikus rumah pada masa kini cenderung tersebar di daerah yang lebih hangat karena di daerah dingin kalah bersaing dengan tikus got. Tidak seperti saingannya, tikus got, tikus rumah adalah perenang yang buruk dan bangkainya sering ditemukan di sumur-sumur. Namun demikian, ia lebih gesit dan pemanjat ulung, bahkan berani "terbang". Warnanya biasanya hitam atau coklat terang, meskipun sekarang ada yang dibiakkan dengan warna putih atau loreng. Ukurannya biasanya 15-20 cm dengan ekor ± 20cm. Hewan ini nokturnal dan pemakan segala, namun menyukai bulir-bulir. Betinanya mampu beranak kapan saja, dengan anak 3-10 ekor/kelahiran. Umurnya mencapai 2-3 tahun dan menyukai hidup berkelompok.

  3. Tikus Got (Rattus norvegicus)
    Kerajaan Animalia, Filum Chordata, Kelas Mammalia, Ordo Rodentia, Famili Muridae, Upafamili Murinae, Species Rattus Norvegicus.
    Tikus got, tikus coklat, tikus rumah besar atau tikus laboratorium (Rattus norvegicus) adalah salah satu spesies tikus yang paling umum dijumpai di perkotaan. Hasil seleksi terhadap hewan ini banyak digunakan sebagai hewan percobaan (dikenal sebagai tikus putih) dan sebagai hewan peliharaan (dengan warna bervariasi).

  4. Tikus Sawah (Rattus argentiventer)
    Tikus sawah  (Rattus argentiventer) adalah tikus yang mudah dijumpai di pedesaan dan perkotaan di penjuru Asia Tenggara. Tikus berukuran sedang, cenderung lebih kecil daripada tikus got, dengan panjang 30-40cm (termasuk ekor). Warna rambut coklat kekuningan. Perutnya berambut kelabu dengan tepi putih. Nama argentiventer berarti berperut keperakan. Ekornya berwarna coklat. Hewan pengerat ini menyukai persawahan, ladang dan padang rumput, tempat ia memperoleh makanan kesukaannya berupa bulir padi, jagung, atau rumput. Ia membuat sarang di lubang-lubang tanah, di bawah batu, atau di dalam sisa-sisa kayu. Hewan ini adalah jenis hama pengganggu pertanian tanaman utama dan sulit dikendalikan karena ia mampu belajar dari tindakan-tindakan yang telah dilakukan sebelumnya. Hewan ini diketahui cerdas dan sering digunakan dalam penelitian perilaku hewan.

  5. Tikus Wirok (Bandicota Sp)
    Wirok Ekor Pendek (Bandicota bengalensis) berasal dari benua India. Pada saat ini sudah menyebar di Pakistan hingga Myanmar, Sri Lanka, Pulau Pinang dan Jawa. Bandicota bengalensis terdiri daripada lima subspesies yang berlainan. Kelima-lima spesies tersebut ialah Bandicota bengalensis bengalensis, Bandicota bengalensis kok, Bandicota bengalensis gracilis, Bandicota bengalen siswardi dan Bandicota bengalensis varius. Bandicota bengalensis mempunyai bulu-bulu yang pendek dan kasar, dengan bagian dorsalnya berwarna gelap (kelabu gelap dan coklat kehitaman), sedangkan bagian ventralnya berwarna kelabu cerah dengan kuning kecoklatan. Kaki depannya mempunyai empat jari berkuku sedangkan kaki belakang mempunyai lima jari berkuku. Moncong tikus ini adalah luas, lebar dan pendek dan seakan-akan berbentuk bulat berbeda dengan tikus lain.
    Celurut (shrew) sering juga disebut sebagai tikus,  sesungguhnya bukanlah termasuk golongan hewan pengerat, melainkan hewan pemangsa serangga (Insectivora). Celurut adalah hewan pemakan serangga bertubuh kecil yang berpenampilan mirip mencit/tikus kecil dan tergolong dalam familia Soricidae. Salah satu anggotanya adalah celurut rumah (Suncus murinus L.) yang biasa dijumpai berlari di sudut dinding mencari mangsa. Hewan ini kerap dianggap sebagai tikus karena ukuran, warna rambut, serta moncongnya, sehingga dinamakan pula tikus kesturi. Sebutan lainnya adalah cecurut, (tikus) curut, cencurut, dan munggis. Pada kenyataannya, celurut sangat jauh kekerabatannya dari tikus, bahkan berbeda ordo; celurut termasuk ordo Soricomorpha, bukan Rodentia (hewan pengerat). Penyebaran celurut mencakup hampir seluruh penjuru dunia, kecuali Papua, Australia, dan Selandia Baru, serta Antarktika. Sebagai hewan menyusui, celurut termasuk hewan yang mudah beradaptasi dengan perkembangan kebudayaan manusia. Celurut juga menjadi hewan vektor penyakit yang serupa dengan tikus dan mencit.
    Celurut

    Anda memiliki masalah dengan tikus? Hubungi segera PT. TNN Indonesia - Pest Control


     
    Powered by Pest Control Indonesia